Jakarta - TNI Angkatan Udara segera diperkuat pesawat
T50 Golden Eagle dari Korea Selatan pada tahun depan, untuk meningkatkan
kemampuan para penerbang matra udara.
Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat usai peringatan
ke-65 TNI Angkatan Udara di Jakarta, Sabtu (9/4) mengatakan,
"Seluruhnya 16 pesawat, atau satu skuadron".
Kasau Marsekal Imam Sufaat menambahkan, pengadaan pesawat tersebut
merupakan salah satu program pengembangan kekuatan TNI Angkatan Udara
hingga 2024 berdasar kekuatan dasar minimum (minimum essential force).
"Kebijakan dari Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, rwed)untuk
mempercepat pemenuhan kebutuhan alutsista khususnya untuk mengganti
pesawat-pesawat berusia di atas 30 tahun," ujarnya.
Pesawat latih T50 Golden Eagle rencananya menggantikan Hawk 53 MK
buatan Inggris yang segera dipensiunkan. Selain T50, TNI Angkatan Udara
juga akan membeli pesawat Super Tucano untuk menggantikan OV-10 Bronco.
Menurut Imam, pengadaan pesawat tersebut sudah masuk dalam anggaran Kementerian Pertahanan.
"Proses pengadaan T50 sudah ditetapkan oleh Kemhan. Proses pengadaan sudah dimulai," tuturnya.
Untuk membeli satu skuadron T50, pemerintah harus menyiapkan biaya 400
juta dolar AS. Pesawat rencananya mulai dikirim ke Indonesia pada 2012.
"Normalnya sebenarnya 18 bulan, tapi kami minta perusahaannya untuk mempercepat," kata Imam menambahkan.
Kasau menambahkan, pesawat T50 cocok untuk latihan pilot pesawat Sukhoi dan memiliki kemampuan mirip F 16.
"Jadi sebelum mereka ke Sukhoi, mereka kita latih pakai T50 dulu.
Karena kalau latihan pakai Sukhoi "cost operasional" nya cukup besar.
Selain untuk latihan, pesawat ini bisa digunakan untuk operasi
penyerangan ringan," kata Imam.(ant/yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar